Minggu, 26 April 2015

Lingkungan



LINGKUNGAN SEKOLAH

Pagiku datang
Menuntut ilmu
Tak lupa ku bersihkan
Halaman sekolah sekitarku

Sambil kulihat pohon berayun – ayun
Ketika ku berjalan
Dari lorong ke lorong
Aku melihat sampah – sampah berhamburan
Menanti uluran tangan kita

Wahai kawan, kemarilah
Kita sisihkan lengan
Bersihkan tiap – tiap kelas
Tiap – tiap halaman sekolah
Kita jaga selalu kebersihan
Buanglah sampah pada tempatnya

Lingkungn sekolah bersih kita ciptakan
Lingkungan sekolah sehatlah
Selalu kita banggakan

Menyambut Sekolah Adiwiyata



SEMANGAT MENYAMBUT ADIWIYATA

          Pati, 13 februari 2015 smk negeri 1 pati kedatangan tamu dari BLH dalam rangka sosialisasi sekolah adiwiyata smk negeri 1 pati yang diwakili oleh Drs. Sugiono, mm sebagai pembicara tersebut disambut dengan antusias oleh para siswa kelas 10 yang sore itu menghadiri acara tersebut.
          Sesungguhanya wacana bahwa smk negeri 1 pati akan melangkah menjadi sekolah adiwiyata sudah di sampaikan sejak di awal semester genap, antusiasisme warga sekolah juga sangat luar biasa. Sekolah juga menyediakan tempat sampah di setiap kelas dengan pembagian jenisnya, kebersihan kamar mandi sekolah juga ini semakin diperhatikan, selain itu di setiap senin diadakan kebersihan lingkungandengan area berbeda untuk setiap kelas, piket kelas, dan tak kalah menariknya si ibu kantin tak senggan menginggatkan siswa/siswi untuk membuang sampahpada tempatnya
          Ada hal-hal menarik yang didapatkan pada hari jumat sore 13 februari tersebut, para siswa yang tergabung dalam PRAMUKA, PMR, dan calon duta adiwiyata tak hanya mendapat ilmu yang hanya berupa materi saja, tapi juga mendapat kesempatan belajar menerapkan ilmu demi lingkungan.
          “kegiatan sosialisasi ini banyak sekali manfaatnya selain membuat kita sadar dan semakin peduli lingkungan juga menggugah hati untuk bertindak cinta lingkungan” ungkap wawan yang saat itu menghadiri kegiatan tersebut
          Dalam mempersiapkan diri menjadi sekolah ADIWIYATA banyak hal yang telah smk negeri 1 pati persiapkan, diantaranya renovasi gedung dan tata ruang sekolah untuk menunjang sekolah.
          Hal ini juga disambut baik oleh para siswa/siswi yang mau ikut berpartisipasi menjaga kebersihan sekolah.
          Untuk mencapai sesuatu yang diharapkan memanglah tidak mudah namun tak salah mau belajar dan berbenah diri untuk menjadi sekolah yang lebih baik yaitu sekolah ADIWIYATA yang diharapkan.

Pencanaan 100 Lubang Biopori di SMK N 1 Pati



PENCANAAN 100 LUBANG BIOPORI DI SMK N 1 PATI

Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang), jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba). Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir ataupun air yang menggenang diatas permukaan tanah.
            Di kawasaan SMK N 1PATI terdapat beberpa titik yang pada saat hujan turun airnya menggenang diatas permukaan tanah,oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut cara yang efektif adalah membuat lubang resapan biopori dan merencanakan untuk membuat 100 lubang biopori di SMK N 1 PATI.Lubang biopori ini memiliki banyak keunggulan antara lain :
Meningkatkan Daya Resapan Air 
Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.
Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
Mengubah Sampah Organik Menjadi
Kompos
Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman yang ada di SMK N 1 PATI antara lain tanaman hias,tanaman obat-obatan dll.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman
Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
            Adapun manfaaat dari lubang biopori yaitu:
1. Mencegah terjadinya banjir
2. Persediaan air tanah terjamin
3. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor
4. Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos
            Cara pembuatan biopori cukup mudah yaitu dengan membuat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm.Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput ,Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan. Alat yang digunakan adalah bor, Pipa berdiameter 10-30 cm  Sampah organik (daun, rumput, dll).sebelum membuat lubang biopori sebaiknya carilah terlebih dahulu tempat yang sesuai  atau tempat yang biasanya tergenang air saat turun hujan.
            Cara kerja lubang biopori yaitu Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori. Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga terjamin.